>
iklan banner

KakaoTalk 3.0 Generasi Terbaru Usung Teknologi Blockchain

Setelah Telegram beberapa waktu lalu mengumumkan pengembangan aplikasi berbasis blockchain. Kini menyusul KakaoTalk terbaru, juga telah mengumumkan untuk memperluas hingga ke sektor mata uang kripto. Telegram berhasil melaksakan presale ICO dengan mengumpulkan dana 850 juta dolar AS dalam pengajuan dengan Securities and Exchange Commission (SEC) AS. Pengajuan Telegram memungkinkan para investor terakreditasi AS untuk berpartisipasi dalam kepemilikan ICO.

KakaoTalk 3.0 Generasi Terbaru

Pasar KakaoTalk memang tidak banyak digunakan di Indonesia, app yang satu ini terkenal memiliki fitur mengagumkan. Layanan KakaoTalk merupakan aplikasi pesan internet yang saat ini populer di Korea Selatan. Baru-baru ini Kakao Corp secara resmi memperkenalkan rencana jaringan baru. Generasi KakaoTalk terbaru versi 3.0 direncanakan akan menggunakan platform Blockchain. Kakao 3.0 ditujukan untuk pasar yang lebih luas di wilayah Asia, pengiriman pesan dan transaksi bisnis.

KakaoTalk 3.0 Edisi Kripto


App Kakao menjalankan berbagai bisnis yang berbeda untuk pembayaran, konten sharing dan lainnya. Kakao baru-baru ini meningkatkan pengembangan aplikasi, Kakao Mobility memperoleh dana 400 juta dolar AS dan Kakao Gaming menghasilkan 130 juta dolar AS. Penawaran saham di Singapura juga telah berhasil mengumpulkan 1 miliar dolar AS.

Menurut informasi, Kakao menyebutkan pembentukan anak perusahaan Blockchain yang tidak disebutkan namanya (Ground X) dan mengisyaratkan peluncuran Initial Coin Offering (ICO). Kakao 3.0 direncanakan dipenuhi konten digital berkualitas dan memperluas pasar strategis. Pengembangan bisnis Kakao mencakup Jepang, China dan seluruh wialayah Asia Tenggara. Ground X akan membuka platform blockchain Kakao ke publik, sebuah cara untuk memanfaatkan R & D dan investasi. Teknologi ini dibangun berdampingan dan dikombinasikan dengan layanan Kakao yang sudah ada.


Menurut Yonhap News Agency, co-CEO Kakao Yeo Min-soo menyebutkan bahwa paradigma TI global berubah dengan kecepatan yang sangat berbahaya saat ini. Kakao akan bekerja tanpa lelah untuk memperkenalkan layanan yang memenuhi kebutuhan pengguna dengan merintis teknologi baru di era internet dan mobilitas. Kakao akan selalu menjadi perintis di pasar ini.


Selanjutnya, siapa lagi yang akan menyusul untuk membangun aplikasi berbasis blockchain? Facebook di awal tahun 2018 juga telah memberikan sinyal, tetapi belum secara resmi mengumumkan rencana mengadopsi blockchain. App LINE asal Jepang juga berencana untuk meluncurkan pertukaran cryptocurrency. Kita lihat saja disepanjang tahun 2018, selain app sosmed pendatang baru, apakah sosial media populer saat ini juga akan ikut ambil bagian kedalam blockchain?
Previous
Next Post »
Loading...