>
iklan banner

Beda Token Dan Koin Kripto Yang Sering Disalah Gunakan

Mata uang digital saat ini telah berkembang pesat, berbagai jenis token dan koin kini bisa dibeli di bursa kripto. Berkembangnya perdagangan token dan koin tidak luput dari media masa, sehingga seluruh dunia mulai melirik keuntungan dari pembelian aset. Tetapi masih banyak yang belum memahami dan menganggap bahwa token dan koin merupakan aset yang sama. Sebenarnya tidak, beda token dan koin kripto sangat jelas maksud dan tujuan penggunaannya.

Beda Token Dan Koin Kripto

Tak hanya perusahaan teknologi berbasis TI yang ikut andil meramaikan pasar blockchain. Berbagai perusahaan ritel pun kini mulai melirik untuk membuat token dan koin yang akan digunakan dalam pengembangan bisnis. Yang perlu diketahui sebelum membeli token dan koin, sebaiknya mengetahui lebih dahulu perbedaan antara keduanya. Sehingga kita tidak salah salam memilih, atau terjebak di lingkungan yang salah.

Jika banyak orang menganggap bahwa token dan koin adalah digital yang sama, sebaiknya mencermati dari sisi penggunaannya. Seperti halnya Bitcoin yang merupakan konsep blockchain pertama kali diperkenalkan kepada dunia. Blockchain ini direncanakan untuk menggantikan uang tunai dalam versi digital. Sejak dahulu, koin digunakan untuk pertukaran atau pembayaran. Koin kripto juga bertujuan sama, tetapi kelebihannya terletak pada kecepatan, biaya pengiriman rendah, dan kemudahan bertransaksi. 

Beda Token Dan Koin Kripto


Diantaranya yang termasuk koin adalah Bitcoin, Zcoin dan Litecoin, juga dianggap sebagai koin. Kripto ini berfungsi untuk melayani dalam pertukaran barang ataupun jasa. Sehingga harga dari setiap koin  mencerminkan bentuk uang tunai dan likuiditas. Pada umumnya, koin diperoleh dengan cara menambang atau dibuat dalam sistem PoW ataupun PoS. Penambangan koin bisa berlangsung bertahun-tahun untuk menghasilkan koin berlipat ganda.


Bagaimana dengan token? Token merupakan media pertukaran, tetapi pada umumnya lebih terfokus pada suatu proyek. Token diciptakan untuk memenuhi jenis instrumen pasar tertentu, atau merupakan bisnis tunggal. Token dibuat dengan cara yang lebih derivatif melalui Initial Token Sale (ITS) atau ICO. Pembuatannya di atas blockchain yang ada yang mendukung kontrak cerdas seperti Ethereum dan Waves.
Saat ini kedua blockchain menyediakan pembuatan token dengan cepat. Semua orang bisa membuatnya dalam waktu kurang dari 1 jam, bahkan Waves tak sampai 5 menit.
Token pada dasarnya ditujukan untuk mendanai kontrak dengan koin yang lebih likuid. Dimana investor akan menerima token dari bisnis yang menjalankan penawaran tersebut. Perusahaan bisa melayani pelanggan tertentu dan lebih baik dengan menawarkan token sebagai nilai tukar. Selain sebagai nilai tukar, token bisa juga digunakan untuk pemberian hadiah kepada pelanggan, karyawan, atau lainnya.

Jadi, token sebenarnya merupakan cara terbaik untuk mengembangkan bisnis dan menjalin dengan pelanggan. Dimana masing-masing pihak akan mendapat kesepakatan lebih baik dibandingkan dengan bertransaksi secara tunai. Pendanaan sebuah proyek perusahaan akan lebih baik jika menggunakan token dibandingkan koin. 

Misalnya, jika membutuhkan 21 juta token, dimana setiap token seharga 1 dolar. Maka bisa langsung dibuat dengan blockchain Ethereum ataupun Waves. Sehingga setiap orang yang memiliki token merupakan shareholder dari proyek yang diusung. Contoh lainnya, jika Anda ingin membuat Supermarket ataupun pabrik. Maka terbitkan token yang bisa langsung ditawarkan untuk menggantikan IPO (Initial Public Offering ). 


Bagaimana dengan koin, bisnis apa yang tepat untuk dikembangkan? Mata uang digital sangat cepat terkenal karena potensi di industri keuangan. Seperti halnya bitcoin yang terus berusaha memasuki sektor pembayaran yang sampai saat ini terus ditambang. Fokus daripada koin pada umumnya masih diseputar pembayaran ataupun transaksi jasa dan barang. Beda token dan koin bisa dikatakan sangat tipis, dengan tujuan yang sama untuk bertransaksi.

Tidak ada kegiatan menambang di token, sekali klik bisa langsung selesai, berapapun jumlah token yang akan dicetak. Kecuali XRP dan XLM yang memang sudah dicetak untuk digunakan sebagai alat pertukaran, termasuk koin. Token dari blockchain Ethereum sering dikenali dengan meminta address wallet ERC20. Kemudahan pembuatan token sering disalah gunakan pihak tertentu. Banyak yang menawarkan Pre-sale ICO yang pembuatannya berbasis ERC20. Token seperti ini biasanya muncul selama Pre-Sale, kemudian menghilang tanpa menjalankan proyek setelah token habis terjual. 

Jadi, sebelum membeli token, kenali dulu proyek yang ditawarkan dalam White Paper. Kenali siapa saja pengembang/developer proyek, berapa banyak token yang diterbitkan. Roadmap bisa saja dibuat sebagai rencana mendatang, tetapi bagaimana implementasinya?
Previous
Next Post »
Loading...